wringinanomberjaya.com — Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, literasi menjadi aspek penting dalam pembentukan karakter dan pengetahuan generasi muda, khususnya bagi Gen Z dan Gen Alpha. Di Situbondo, fenomena rendahnya minat baca di kalangan pemuda-pemudi sangat mengkhawatirkan. Hal ini dapat dipahami, mengingat kehadiran teknologi, terutama smartphone, telah mengubah cara kita mengakses informasi. Namun, penting untuk menyadari bahwa meski teknologi memberikan kemudahan, keberadaan buku dan literasi tetap memiliki peran vital dalam pengembangan diri.
Gen Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, adalah generasi yang tumbuh dengan internet dan teknologi digital. Sementara itu, Gen Alpha, yang lahir setelah tahun 2010, tidak hanya mengenal teknologi tetapi juga terpapar dengan berbagai konten multimedia sejak usia dini. Fenomena ini menyebabkan kecenderungan pemuda-pemudi untuk lebih mengandalkan sumber informasi yang instan dan mengabaikan literasi tradisional seperti membaca buku. Dampaknya, kemampuan berpikir kritis, analisis, dan kreativitas mereka bisa terhambat.
Dalam konteks ini, peran organisasi seperti IPNU dan IPPNU sangatlah penting. Di PC IPNU dan IPPNU Situbondo, telah disediakan wadah bagi mereka yang ingin mengembangkan minat dalam literasi, yaitu berjutapena.or.id, sebuah website pemberitaan khusus untuk pemuda-pemudi NU. Website ini menjadi inovasi yang menarik untuk meningkatkan minat literasi di kalangan pemuda-pemudi Situbondo. Melalui platform ini, mereka dapat berbagi ide, menulis artikel, dan mendiskusikan berbagai isu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kegiatan seperti diskusi buku, penulisan kreatif, dan lomba resensi buku juga dapat dilakukan untuk lebih mendorong anggota dalam menyalurkan bakat menulis mereka.
Masyarakat Situbondo juga diharapkan berperan aktif dalam mendukung upaya peningkatan literasi ini. Melibatkan orang tua dan komunitas dalam kegiatan literasi akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membaca dan belajar. Dengan demikian, kita dapat membangun kebiasaan membaca yang kuat dan menciptakan generasi yang lebih berpengetahuan dan berkompeten.
Sebagai penutup, penting untuk mengingat bahwa literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan untuk memahami dan menginterpretasikan informasi dengan baik. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Nelson Mandela, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa digunakan untuk mengubah dunia.” Mari kita tingkatkan literasi di kalangan Gen Z dan Gen Alpha di Situbondo untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan.
Penulis: Muhammad Kholilur Rahman